Sunday, November 20, 2011

KENALI IBLIS DAN SYAITAN DENGAN LEBIH DEKAT

Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis
Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan risalah yang umum dan menyeluruh. Tidak hanya untuk kalangan Arab saja namun juga untuk selain Arab. Tidak khusus bagi kaumnya saja, namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutusnya kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيْعًا

“Katakanlah: `Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.” (Al-A’raf: 158)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً

“Adalah para nabi itu diutus kepada kaumnya sedang aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma)

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِيْنَ. قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنْزِلَ مِنْ بَعْدِ مُوْسَى مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيْقٍ مُسْتَقِيْمٍ. يَا قَوْمَنَا أَجِيْبُوا دَاعِيَ اللهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُمْ مِنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيْمٍ. وَمَنْ لاَ يُجِبْ دَاعِيَ اللهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي اْلأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُوْنِهِ أَوْلِيَاءُ أُولَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِيْنٍ

“Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur`an. Maka ketika mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata: `Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)’. Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: `Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur`an) yang telah diturunkan setelah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan lepas dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata’.” (Al-Ahqaf: 29-32)

Jin Diciptakan Sebelum Manusia

Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin. Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya sebagaimana pengakuan kaum muslimin, meski ada sebagian kecil dari mereka yang mengingkarinya. Sebagaimana ada pula di antara kaum muslimin yang mengingkarinya yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu’tazilah.

Jelasnya, keberadaan jin merupakan hal yang tak dapat disangkal lagi mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui orang banyak. Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Bahkan mereka dibebani perintah dan larangan, hanya saja mereka tidak memiliki sifat dan tabiat seperti yang ada pada manusia atau selainnya. (Idhahu Ad-Dilalah fi ’Umumi Ar-Risalah hal. 1, lihat Majmu’ul Fatawa, 19/9)

Anehnya orang-orang filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dalam hal inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: “Sesungguhnya jin itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tidak dapat dilihat kecuali dengan perantara mikroskop.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah minal Jin oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu)

Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُوْنٍ. وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 26-27)

Karena jin lebih dulu ada, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mendahulukan penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)

Jin, Setan, dan Iblis

Kalimat jin, setan, ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dalam Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun sudah tidak asing lagi mendengarnya. Sehingga eksistensinya sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah jin, setan, dan Iblis itu tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang berbeda, ataukah mereka itu bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?

Yang pasti, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan asal-muasal penciptaan jin dengan firman-Nya:

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُوْمِ

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (Al-Hijr: 27)

Juga firman-Nya:

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

“Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (Ar-Rahman: 15)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُوْرٍ وَخُلِقَتِ الْجَانُّ مِنْ مَّارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian.” (HR. Muslim no. 2996 dari ’Aisyah radhiallahu 'anha)

Adapun Iblis, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentangnya:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir Al-Qur`anul ’Azhim, 3/94)

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan 793)

Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Siapakah Iblis? [1]

Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.

Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. Beliau menyatakan: “Iblis tidak pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia.” (Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya)

Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash dalam kitabnya Ahkamul Qur‘an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:

لاَ يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“…yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)

لاَ يَسْبِقُوْنَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُوْنَ

“Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.” (Al-Anbiya`: 27)

2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adalah nash Al-Qur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini.”

Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”

Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut Al-Qurthubi, adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Alasannya adalah firman Allah:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)

Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.

Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.

Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat Al-Baqarah ayat 34), sebenarnya ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi’ (yaitu yang dikecualikan tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).

Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat (cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji –wallahu a’lam–, Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam Al-Qur`an sudah memadai dari yang selainnya dari berita-berita itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94)

Asy-Syinqithi menyatakan: “Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu ‘Abbas dan selainnya, bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan namanya adalah ‘Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa dijadikan landasan.” (Adhwa`ul Bayan, 4/120-121)

Siapakah Setan? [2]

Setan atau Syaithan (شَيْطَانٌ) dalam bahasa Arab diambil dari kata (شَطَنَ) yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata (شَاطَ) yang berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala (Al-Misbahul Munir, hal. 313).

Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.

Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)

(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)

Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith (hal. 1071).

Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-An’am ayat 112:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِيْنَ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوْحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوْرًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (Al-An’am: 112)

Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”

Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)

Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam riwayat Muslim:

الْكَلْبُ اْلأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

“Anjing hitam adalah setan.”

Ibnu Katsir menyatakan: “Maknanya –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)

Ini adalah pendapat Qatadah, Mujahid dan yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Asy-Syaukani dan Asy-Syinqithi.

Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu, tapi itu adalah pendapat yang lemah. (ed)
Ketika membicarakan tentang setan dan tekadnya dalam menyesatkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَالَ أَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ. قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَ. قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَ. ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ

“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 14-17)

Setan adalah turunan Iblis, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)

Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)

Penggambaran Tentang Jin
Al-jinnu berasal dari kata janna syai`un yajunnuhu yang bermakna satarahu (menutupi sesuatu). Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi. Jadi, jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.

Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan: “Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’. Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka setan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking, juga dalam wujud unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu Ad-Dilalah, hal. 19 dan 23)

Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

ابْغِنِي أَحْجَارًا أَسْتَنْفِضْ بِهَا وَلاَ تَأْتِنِي بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ. فَأَتَيْتُهُ بِأَحْجَارٍ أَحْمَلُهَا فِي طَرَفِ ثَوْبِي حَتَّى وَضَعْتُهَا إِلَى جَنْبِهِ ثُمَّ انْصَرَفْتُ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مَشَيْتُ فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْعَظْمِ وَالرَّوْثَةِ؟ قَالَ: هُمَا مِنْ طَعَامِ الْجِنِّ وَإِنَّهُ أَتَانِي وَفْدُ جِنِّ نَصِيْبِيْنَ وَنِعْمَ الْجِنُّ فَسَأَلُوْنِي الزَّادَ فَدَعَوْتُ اللهَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَمُرُّوا بِعَظْمٍ وَلاَ بِرَوْثَةٍ إِلاَّ وَجَدُوا عَلَيْهَا طَعَامًا

“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”

Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”

Beliau menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.” (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan: “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya”, ed)

Gambaran Tentang Iblis dan Setan

Iblis adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata al-iblaas yang bermakna at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)

Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ

“Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)

Analogi atau qiyas Iblis ini adalah qiyas yang paling rusak. Qiyas ini adalah qiyas batil karena bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menyuruhnya untuk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dengan nash, maka ia menjadi batil karena maksud dari qiyas itu adalah menetapkan hukum yang tidak ada padanya nash, mendekatkan sejumlah perkara kepada yang ada nashnya, sehingga keberadaannya menjadi pengikut bagi nash.

Bila qiyas itu berlawanan dengan nash dan tetap digunakan/ diakui, maka konsekuensinya akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yang paling jelek!

Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam dan vonis sesat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan kita dengan firman-Nya:

يَابَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِيْنَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al-A’raf: 27)

Karena setan sebagai musuh kita, maka kita diperintahkan untuk menjadi musuh setan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيْرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

أَفَتَتَّخِذُوْنَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُوْنِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِيْنَ بَدَلاً

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)

Semoga kita semua terlindung dari godaan-godaannya. Wal ’ilmu ’indallah.

Saya berharap agar ahli-ahli dapat memberikan komen berkaitan kepercayaan 'tahyul' yang menular dalam masyarakat Melayu dan bezanya dengan 'meyakini alam ghaib' yang disuruh oleh Islam.

Akhir-akhir ini pula, semakin banyak pameran-pameran 'hantu Nusantara' di adakan di serata negara oleh pihak-pihak tertentu. Ini membimbangkan kita. Adakah pameran seperti itu dapat memberikan lebih kefahaman (sebenar yang selaras dengan ajaran Islam) mengenai makhluk ghaib atau adakah ianya semakin mengelirukan masyarakat? Saya berpendapat ianya semakin mengelirukan masyarakat. Apakah makhluk ghaib boleh 'dikeraskan' (seolah-olah seperti mummy)? Kalau pun ada pihak menyatakan bahawa (contohnya jenglot - patung dikeraskan) itu 'tulen', apakah yang dimaksudkan dengan 'tulen' itu? Jin, syaitan mahupun iblis adalah makhluk ghaib. Apakah sebenarnya yang didakwa 'tulen' itu?

Mudah-mudahan masyarakat kita, terutamanya mereka yang ada pengalaman 'encounter' dengan makhluk halus ini akan lebih berhati-hati dalam memberikan sebarang 'pendapat' mereka untuk mengelakkan masyarakat kita menjadi semakin keliru. Wallahua'lam



Kenali Iblis dan Syaitan sebagai Pedoman Buat Kita Waspada.....


Huraian dibawah merupakan beberapa siri dari beberapa buku yang ada, dan semoga bermanfaat. Kebenaran hanya datang dari Allah dan kekurangan dan kesalahan adalah kerana kebodohan penulis sendiri. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah untuk waspada bahawa dalam suatu perilaku kebaikan masih terdapat jerat syaitan lebih-lebih lagi yang nyata-nyata merupakan suatu kemungkaran.

Dalam perjalanan kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sudah menjadi ketetapan Allah bahawa iblis dan keturunannya syaitan bertekad akan dan selalu menjerumuskan manusia agar pencapaian kebahagiaan manusia yang hakiki tersebut gagal.

Ketika seorang hamba baik yang sedang berada dalam kesesatan atau kemungkaran, mahupun yang sedang dalam proses memperbaiki diri (taubat), Iblis dan syaitan tidak akan pernah berputus asa untuk menjerumuskan hamba Allah agar menjadi pengikutnya. Jika gagal dengan cara satu, dia akan gunakan cara dua, jika gagal dia akan gunakan cara tiga dan seterusnya, dan seterusnya....

Penjerumusan seorang hamba oleh syaitan boleh dalam berbagai bentuk dan cara, baik sesuatu yang kelihatan atau pun tidak secara buruk dan baiknya perilaku manusia. Maksudnya, kalau ianya berupa keburukan sudah jelas perilaku syaitan terdapat di dalamnya, misal engkar perintah Allah, pembunuhan, zalim, merugikan orang lain, fitnah, musyrik, mabuk dan lain-lain. Tetapi boleh juga perangkap terdapat pada suatu perilaku yang bermula dari sesuatu yang baik. Misal, seorang ahli ibadah yang sangat rajin beribadah, sehingga teman-teman atau sesiapa sahaja memujinya yang akan membuat dia terjerat kepada sifat ujub apalagi takabbur (walau tidak terasa), maka syaitan telah berhasil menjeratnya. Atau misalnya, ketika manusia sedang solat, padahal manusia itu mampu melaksanakannya dengan diawali wudhu yang sempurna, pelaksanaannya tepat pada waktu, tetapi pada saat melaksanakan solatnya, dia dibuat tergesa-gesa sehingga seperti istilah dari Nabi s.a.w. ”....bagaikan ayam yang sedang mematuk makanan”, maka yang demikian itu bererti, cambuk atau rantai yang memang ”selalu” diikatkan oleh syaitan pada leher manusia yang sedang solat berhasil menarik-narik cambuk tersebut ke atas dan kebawah yang membuat solatnya terkesan seperti ”ayam mematuk makanannya”, sehingga mengakibatkan gerakannya tiada tama'ninah, mensia-siakan solat.

Jadi apapun bentuknya, syaitan akan selalu mendampingi manusia supaya terjerat di dalam perangkapnya. Oleh kerana itu, mari kita semak beberapa hal yang boleh kita jadikan panduan agar kita mengetahui setiap atau beberapa perilaku kita yang didalamnya terdapat jerat syaitan.

Mengamati perilaku iblis dan syaitan

Jin merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari api dan bersifat ”ruhaniah” dan dilengkapi akal dan diperintahkan untuk mengabdi kepada Allah seperti halnya manusia. Beberapa penampilan jin dihadapan manusia terdapat dalam 3 bentuk:

a. Menyerupai anjing, kucing, ular, kalajengking dan berbagai serangga tanah
b. Menyerupai angin yang berhembus kencang dan berdesis
c. Menyerupai manusia, iaitu Jin yang memeluk Agama Allah. Ketentuan pahala dan dosa berlaku baginya.

Syaitan merupakan anak keturunan Iblis dan juga jin yang ingkar (kafir).

Iblis merupakan nenek moyang syaitan yang pada awalnya setingkat (SETARAF) dengan malaikat

Kelompok Iblis dan syaitan
Al-Quraisy berkata, ”iblis memiliki 5 (keturunan) yang selanjutnya menjadi kelompok pasukan-pasukannya berupa syaitan” lebih lengkapnya sebagai berikut:

1. Tsabr, iaitu syaitan yang bertugas untuk menyesatkan manusia yang sedang ditimpa musibah, seperti kematian, kecelakaan, dan kebakaran. Mereka menangis meraung-raung sambil merobek-robek atau mencarik-carik pakaian, menampar-nampar pipinya dan meneriakkan kata-kata yang bernada menyalahkan Allah SWT dan tidak menerima musibah tersebut dengan wajar

2. A’War, iaitu syaitan yang bertugas menyesatkan manusia melalui nafsu syahwatnya. Syahwat dalam pengertian global: syahwat terhadap harta, keluarga, lawan jenis yang bukan muhrim, kedudukan, dan lain-lain yang sifatnya datang dari suatu hasrat tak terkendalikan.

3. Mabsuth, iaitu syaitan yang bertugas menyesatkan manusia melalui perbuatan bohong dan menipu.

4. Dasim, iaitu syaitan yang bertugas menyesatkan manusia dalam perceraian suami-isteri, bermusuhan dengan saudara, rakan-rakan sekerja sehingga peringkat memutuskan tali silaturrahim. Termasuk, tidak mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan tidak bertekad meminta maaf pada saat memiliki kesalahan kepada orang lain yang mengakibatkan hubungan silaturrahim terputus.

5. Zalanbur, iaitu syaitan yang bertugas menyesatkan manusia yang berada di pasar-pasar, pasaraya dan dalam dunia perniagaan. Sehingga dalam kehidupan di pasar, pasaraya terjadi seperti lupa waktu beribadah, dan juga dalam bidang perniagaan terjadi kezaliman, seperti menipu dalam timbangan, menipu dalam jualan, tidak menitikberatkan soal halal-haram samada dalam bentuk barang dagangan, baik barangnya maupun caranya.

Syaitan sebagai musuh manusia sesungguhnya sangat arif dalam soal membolak-balikan hati manusia. Perkara utama yang syaitan lakukan untuk memesongkan hati manusia adalah dengan mengawal hawa nafsu manusia. (hawa nafsu bererti segala hal mengenai hasrat untuk mencapai sesuatu yang tidak terkawal) Sehingga kita harus waspada setiap waktu sepanjang perjalanan hidup ini.

Al-Quraisyi berkata kepada Ahmad bin Hanbal, ”Setiap pagi, iblis mengumpukan tenteranya di muka bumi”. Lalu Iblis berkata kepada mereka, ”Siapa yang berhasil menyesatkan hati umat Islam maka aku akan memberinya mahkota di atas kepalanya,”
Lalu ada syaitan berkata dengan sambutan tegas, ”Aku akan terus menggoda umat islam hingga mereka menceraikan isterinya.”

  • ”Itu tidak cukup kerana mereka akan menikah/rujuk semua”, kata iblis
  • ”aku akan menghasut umat islam sehingga mereka menderhakai orang tuanya, ”kata syaitan lagi.
  • Itu tidak cukup kerana mereka akan meminta maaf dan mentaati orang tuanya lagi”,jawab iblis.
  • ”Aku akan menggoda umat islam terus menerus sehingga mereka akan melakukan zina,” kata syaitan yang lain.
  • ”buah fikiran yang bagus”, kata iblis
  • ”Aku akan menyesatkan umat islam melalui nafsu perutnya agar gemar meminum minuman keras,” kata syaitan lainnya.
  • ”kamu juga bagus, kerana gemar pada minuman keras, manusia akan lalai dan lebih cenderung kepada permusuhan dan kejahatan-kejahatan syahwatnya”, kata iblis
  • ”aku akan menghasut umat islam hingga mereka akan saling berbunuhan,”kata syaitan lain.
  • ”syabas! Syabas!, itu yang betul, ” demikian kata iblis.
  • ”Tidak satupun perintah Allah kepada hamba-Nya, kecuali iblis dan syaitan menghalanginya dengan dua tipu dayanya, iaitu menyesatkan manusia yang patuh kepada perintah Allah agar melampaui batas, antara lain dengan menambah ibadah yang tidak pernah diperintahkan, dan yang kedua bagi hamba Allah yang kurang mematuhinya dan disesatkan dengan sikap masa bodoh dan lalai”
Jika menonton berita, setiap hari ada sahaja berita hasil dari hasutan iblis dan syaitan seperti perkara yang dinyatakan di atas iaitu berzina/perkosaan, mabuk dan pembunuhan. Inilah dia hasil dari misi pasukan syaitan dan iblis tiap hari.

”sesungguhnya syaitan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, kerana sesungguhnya syaitan hanya mengajak golongannya agar menjadi penghuni neraka (Surah Fathir: 6)

”...dan janganlah sehingga kamu terpedaya oleh penipu dalam mentaati Allah” (Surah Luqman 33)

”Bukankah telah mAku perintah kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu (Surah Yassin 60)

Masih banyak perkara yang harus kita pelajari dalam usaha menghindarkan diri terhadap hasutan syaitan. Terdapat sekitar 13 muslihat syaitan yang harus kita waspada dan insyaAllah akan dikongsikan kemudian.

Sebelum atau pada saat kita berada dalam usaha ke arah memperbaiki diri, pada saat kita mengingat Allah, kita juga harus ingat dan sentiasa waspada dengan hasutan syaitan walau hasutan syaitan yang paling kecil/halus sekalipun dengan suatu keyakinan bahawa ”Kenyataan Iblis dan syaitan akan selalu ada dan SUDAH DIPASTIKAN akan memesongkan hati manusia ke arah kemurkaan dan kesesatan walau kita sedang berada dalam kebaikan"

Diantara yang perlu kita lakukan untuk berusaha berlindung kepada Allah agar menghindari dari bisikan dan pendekatan syaitan dalam diri kita adalah seperti berikut:

1. Isti’adzah; selalulah membaca Ta’awudz dalam setiap permulaan untuk melakukan sesuati seperti solat, membaca Al-Quran dan lain-lain aktiviti. Allah lah yang HANYA menguasai iblis dan syaitan, ertinya jika kita berlindung, maka mohon perlindungan kepada yang menguasainya, iaitu Allah SWT.

2. Al-mu’awwidzatain; membaca surah Al-Falaq dan An-Nas pada waktu-waktu tertentu, misal sebelum solat, selesai solat, sebelum pergi kerja, sebelum tidur, selesai tidur, dalam perjalanan, ketika timbul rasa marah, rasa kesal, rasa benci tidak kira dimana. Yang terutama pada saat-saat kita merasakan ada “bisikan” di dalam hati.

3. Membaca Ayat Kursi

4. Membaca surah Al-Baqarah. Terutama surah 285-286. Dalam suatu hadis dari Suhail dari ayahnya Abu Hurairah, Rasullah bersabda ”janganlah kamu jadikan rumah-rumah kamu seperti kuburan. Sesungguhnya rumah yang dibacakan surah Al Baqarah itu tidak akan dimasuki syaitan”

5. Selalulah berzikir, terutama kalimah Tahlil (Laa ilaha illallah) sebanyak mungkin.

6. Bertekadlah untuk MENUTUP pintu syaitan dalam diri kita dengan cara menyatakan PERANG terhadap mereka. Kekuatan lain yang utama dalam usaha menutup pintu syaitan adalah dengan BENTENG ILMU.

At-Tirmidzi meriwayatkan dalam sebuah hadis dari Ibn ’Abbas bahawa Rasulullah s.a.w bersabda, ”seorang faqih (orang berilmu) akan lebih berat dihadapi syaitan daripada seribu orang ahli ibadah” Ibn Abbas berkata, ”beberapa syaitan berkata kepada iblis, ”Paduka, kami merasa lebih senang dengan kematian seorang berilmu dibandingkan dengan kematian seorang ahli ibadah. Orang berilmu sangat sulit kami tundukkan, sedangkan ahli ibadah dapat kami tundukan dengan mudah....”

Sebagaimana kisah dari Syaikh Abdul Qadir Jailani yang menuturkan, ”pada suatu hari sedang melakukan perjalanan (safar), aku merasa sangat kepanasan. Waktu aku hampir mati kehausan, waktu itu ada awan hitam menaungiku dan meniupkan angin sejuk hingga air liur dalam diriku mengalir lagi. Tiba-tiba dari awan itu terdengar suara memanggilku, ”Wahai abdul qadir, aku adalah tuhanmu!”, Lalu aku bertanya kepadanya, ”Engkau kah Allah yang tidak ada tuhan selain-Nya?” Untuk kedua kalinya, suara itu menjawab ”Wahai abdul qadir, aku adalah tuhanmu. Aku telah menghalalkan apa yang haram bagimu!”

Aku berkata kepadanya, ”Sebenarnya engkau adalah syaitan!. Ketika itu, awan pun tercerai berai. Dan dari arah belakang aku mendengar suara, ”Wahai abdul qadir, engkau telah selamat dari tipu daya dan muslihatku kerana engkau benar-benar memahami agamamu. Padahal, sebelumnya, aku telah berhasil memperdaya tujuh puluh (70) orang dengan tipu daya dan muslihat yang serupa.” Seorang bertanya kepada Abdul Qadir, ”bagaimana engkau boleh mengetahui bahawa itu adalah syaitan?” Abdul Qadir menjawab,”Dari ucapannya, ”aku telah menghalalkan apa yang haram untukmu, sebab sepeninggalan Rasulullah s.a.w., tidak ada lagi yang berhak menghalalkan dan mengharamkan.”

Syaik Abdul Qadir jailani berhasil mengelak dari tipu dan dan muslihat itu, kerana dia memang orang yang berilmu dan memahami islam dengan ilmu yang benar. Boleh dibayangkan sekiranya kejadian itu berlaku kepada orang biasa seperti kita, mungkinkah kita melakukan hal yang serupa dengan Abdul Qadir?, atau malah kita meyakini bahawa yang bersuara itu adalah Allah?.

Ringkasan ini dibuat untuk berkongsi kebaikan, Kebenaran hanya datang dari Allah semata-mata. Semoga segala apa yang dikongsikan bermanafaat untuk kita bersama dalam usaha mengekang hasutan iblis dan syaitan.

Wallahu A'lam

Sumber:

1. buku ”3T (Taubat, Tasbih, Tahajud)” karya Zainal Ali Akbar

2. buku ”kiat menghindari jebakan syaitan” (terjemahan dari Makaid Syaithan
 
Apa beza jin, syaitan dan iblis?


08/02/20110 Comments Satu soalan yang mudah tetapi ramai yang keliru. Bagi makhluk yang berakal, Allah s.w.t hanya mencipta jin, manusia dan malaikat. Bapa kepada manusia adalah Nabi Adam a.s dan bapa kepada jin adalah Jan. Ini bertepatan dengan firman Allah s.w.t Surah Ar-Rahman ayat 15 :Yang bermaksud : Dia ( Allah ) menciptakan Jann ( Jin ) dari nyalaan api ( Pucuk api yang menyala-nyala atau Maarij ).

Malah jin telah diciptakan dahulu sebelum diciptakan manusia seperti yang telah dijelaskan dalam Surah Al-Hijr ayat 26 hingga 27, yang bermaksud : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering kontang yang berasal dari lumpur hitam yang di beri bentuk dan Kami telah ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia daripada api yang sangat panas." Sebab itulah jin telah terlebih dahulu menghuni bumi sebelum manusia.

Iblis juga adalah dari keturunan jin yang bernama Azazil. “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin…” (Al-Kahfi: 50)

Azazil merupakan ketua para malaikat di langit dan mengajar para malaikat. Ia digelar iblis, yang dilaknat, setelah engkar untuk sujud kepada Nabi Adam a.s lalu Allah SWT murka. Hakikat penciptaan iblis yang dicipta dari api sama seperti jin ini disebut dalam al-quran iaitu dalam Surah Al-‘Araf ayat 12 :Yang bermaksud : " Engkau ciptakan aku ( kata Iblis ) dari api sedangkan ciptakan dia ( Adam ) dari tanah.Bermakna yang Allah ciptakan hanyalah jin, manusia dan malaikat. Dalam satu hadis Nabi s.a.w yang telah diriwayatkan oleh Muslim r.a: Maksudnya : " Malaikat diciptakan dari cahaya, Jaan diciptakan dari lidah api sedangkan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan kepada kamu ( tanah).

Bagaimana pula dengan syaitan? Syaitan bukannya makhluk tetapi sebaliknya adalah sifat. Sama seperti apabila kita menyebut perkataan munafik, ia adalah sifat. Syaitan adalah merujuk kepada sifat kejahatan. Sebab itulah dalam surah An-Nas kita meminta berlindung dari Allah daripada syaitan-syaitan di kalangan jin dan manusia. Maknanya, syaitan ini boleh terdiri daripada jin dan juga manusia. Oleh itu usah keliru lagi. Ramai yang silap, keliru dan tidak faham selama ini

MEMAHAMI ALAM JIN & SYAITAN

Tahukah anda selain manusia, alam ini juga dihuni oleh makhluk ghaib yang bernama JIN. Alam kedua-dua makhluk ini letaknya sangat berdekatan bahkan boleh dikatakan letaknya saling bertindih (cuma dimensinya sahaja yang berbeza). Dan antaranya ikut hidup berkeliaran dengan manusia di rumah-rumahnya (ada yang menyerupai kucing dan lain-lain haiwan peliharaan).

Sesuatu tempat itu mungkin tempat kediaman JIN ataupun mungkin perkampungannya. Sebab itu bila berada di tempat yang kita belum kenal keadaannya janganlah bertindak sebarangan, takut nanti perlakuan kita itu mengganggu ketenteraman JIN dan menjadikan ia marah (walaupun dengan tidak sengaja).

Kebanyakan manusia walaupun percaya adanya makhluk ini disekelilingnya tetapi kerana tidak nampak, maka mereka mudah terkena tipuan dan godaannya. Dengan ini patutlah kita sedari bahawa syaitan itu selalu mengintip-ngintipkan manusia bagi membencanakan anak-anak Adam.

Menurut kejadiannya, JIN ini merupakan makhluk yang perkasa dan boleh menunduk atau mengalahkan manusia. Namun mereka tidak mempunyai ruang untuk menyambar manusia kerana Allah s.w.t. menjadikan bagi manusia (yang sentiasa mengingati Allah) malaikat-malaikat penjaga yang lebih gagah daripada JIN. Dan dengan ini manusia dapat mengalahkan JIN dengan mudah. Kiranya tiadalah pemeliharaan Allah kepada manusia, nescaya binasa dan musnah mereka semuanya.

Sesungguhnya tubuh JIN dan manusia itu terbina daripada bahan-bahan yang boleh musnah, maka terjadinya kematian dan kemusnahan itu sama-sama dialami oleh dua makhluk ini

Adakah JIN Itu Beranak Pinak Seperti Manusia?

Manusia memerlukan masa mengandung selama sembilan bulan untuk melahirkan zuriat dan anak manusia juga memerlukan masa yang lama untuk matang dan menjadi baligh.

Berbeza dengan JIN dimana, apabila di sentuh alat kelamin lelaki dengan alat kelamin perempuan, maka JIN perempuan akan terus mengandung dan beranak dan anak JIN yang baru lahir itu terus mukallaf. Begitulah keadaannya sehingga ke hari kiamat.

Iblis pula apabila menyentuh paha kanan dengan paha kiri akan mengeluarkan 33 biji telor. Dalam setiap biji telor itu ada 33 pasang benihnya. Tiap-tiap pasang benih itu apabila menyentuh paha kanan dengan paha kiri akan keluar seperti yang terdahulu. Begitulah proses pembiakan JIN dan Iblis sehinggalah ke hari kiamat.

Bunian atau lebih masyhur di kalangan orang-orang Melayu dengan panggilan orang Ghaib pula ialah hasil campuran lelaki atau perempuan JIN dengan lelaki atau perempuan dari kalangan manusia. Anak yang terhasil daripada percampuran itu dikenali dengan nama Bunian. Perangai dan tingkah laku serta rupa bentuknya orang Bunian ini dalam beberapa perkara mengikut manusia dan dalam beberapa perkara pula mengikut JIN.

Jika asal usul datuk manusia ialah Nabi Adam, maka asal usul datuk JIN pula ialah

" Jaan " yang asalnya adalah beriman kepada Allah dan melahirkan keturunan yang beriman. Selepas itu terdapat pula dari keturunan Jaan yang kufur dan melahirkan pula keturunan yang kufur. Anak cucu Jaan yang asal beriman itu ada yang kekal dalam iman dan ada pula yang kufur dan ada pula yang kembali beriman kepada Allah

Betulkah JIN Mempunyai Pelbagai Agama??


JIN juga seperti manusia, iaitu ada yang baik, ada yang jahat, ada yang soleh, ada yang tidak soleh, ada yang alim lagi mukmim, ada yang kufur, ada yang murtad, fasik dan zalim, ada yang masuk syurga dan ada yang dihumbankan oleh Allah ke dalam neraka di hari akhirat kelak.

Majoriti puak-puak JIN terdiri daripada golongan Jin Kafir. Golongan JIN kafir ini kebanyakanya beragama Yahudi, Kristian, Komunis dan sangat sedikit daripada mereka yang beragama Buddha dan Majusi. Terdapat juga golongan JIN yang tidak beragama. Golongan Jin yang memeluk Islam hanyalah sedikit bilangannya dan terdiri daripada golongan minoriti jika di bandingkan dengan keseluruhan bilangan JIN.

Seperti juga manusia biasa, JIN juga berada dalam tingkat-tingkat iman, ilmu dan amalan yang tertentu berdasarkan kepada keimanan dan amalan mereka kepada Allah. Antaranya ada JIN Islam yang bertaraf awam sahaja, JIN Islam yang di tingkat iman Khawas dan JIN Islam yang berada ditingkat iman yang Khawasil-Khawas.

Walaupun Jin Islam yang paling tinggi imannya dan paling soleh amalannya serta paling luas serta banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat mazmumah seperti takbur, riak, ujub dan sebagainya. Tetapi mereka mudah menerima teguran dan pengajaran.

Mungkin inilah yang sering diperkatakan bahawa "Sebaik-Baik JIN Itu Ialah Sejahat-Jahat Manusia Yang Fasik. " Tetapi yang berbezanya manusia yang paling jahat susah menerima pengajaran dan teguran yang baik.

Golongan JIN Islam yang awam dan JIN kafir suka merasuk manusia yang awam dengan berbagai-bagai cara, kerana pada pandangan mereka manusia-manusia yang awam itu bukanlah manusia sebenarnya, sebaliknya adalah rupa seekor binatang. Manusia yang Khawas dan Khawasil-Khawas tidak dapat di rasuk oleh JIN, bahkan JIN pula akan datang kepada mereka untuk bersahabat

Bolehkah Manusia Melihat JIN?


Manusia tidak boleh melihat JIN dalam kewujudannya yang asli, kerana Allah s.w.t. telah memperkenankan permohonan Bapak JIN(ketika mula diciptakan) agar ia dapat melihat tetapi ia sendiri tidak dapat dilihat. (JIN pula tidak boleh melihat malaikat kerana malaikat diciptakan dari cahaya di mana lebih hebat dari JIN).

Firman Allah (bermaksud): “Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari semua tempat yang kamu tidak boleh melihat mereka.” - (Surah Al-A’raaf: 27).

Maka barang siapa yang mendakwa dia telah melihat JIN/ Syaitan (dalam keadaan rupa sebenar) maka dia telah berdusta, kecuali dia memang seorang nabi. Sebab bagi para nabi melihat jin adalah suatu mukjizat (merupakan bukti kenabian).

Al-Qusyairi menyatakan, “Allah s.w.t sudah menetapkan (mengikut hukum alam) bahawa anak cucu Adam tidak akan dapat melihat syaitan di dunia.”

Dalam buku ‘Aqidah Islam’, Prof. Sayyid Sabiq menulis, JIN atau syaitan itu secara aslinya tidak dapat dilihat oleh mata (zahir). Tidak diketahui bagaimana bentuknya tetapi mereka mempunyai kuasa menjelma diri dalam bentuk lain, menyerupai sahabat terdekat, kekasih atau suami seorang wanita dan haiwan.

Dalam hal ini (lebih-lebih lagi untuk waktu yang lama) adalah sesuatu yang sulit dilakukan oleh JIN mahupun syaitan. Ia memerlukan kondisi-kondisi jasmaniah dan psikologi yang membantu dan terjadinya pula pada waktu-waktu tertentu sejalan dengan kebolehan jin atau syaitan itu.

JIN dan syaitan sebenarnya menderita kesakitan sewaktu menukar jasadnya ke dalam bentuk asal. Ia memerlukan masa yang lama dan proses pertukaran ini mengalami penderitaan yang teruk.

Di samping itu ia juga takut akan perkara-perkara yang boleh mengakibatkan risiko (kerana ia pun takut akan manusia) sama ada tertangkap atau mati dibunuh. Bila tertangkap dan dibaca kepadanya Ayat Kursi, nescaya akan menggeletar sehingga boleh mengalami stress berat dan akhirnya mati. Kalau tidak pun ia akan lemah-lunglai dan menjadi tidak bermaya

DIALOG IBLIS (ALAIHI LAKNAT) DENGAN RASULULLAH S.A.W

DIALOG IBLIS (ALAIHI LAKNAT) DENGAN RASULULLAH S.A.W


Allah swt telah memerintahkan seorang Malaikat berjumpa Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahsianya; samada yang disukai mahupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan darjat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia. Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata,

“Hai Iblis! Bahawa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap ke hadrat Rasullullah saw. Hendaklah engkau buka segala rahsia engkau dan apa-apa yang disoal oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, nescaya akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras

Demi mendengar sahaja kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam,sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sembah Iblis (alaihi laknat),

“Ya Rasulullah! Mengapa tuan hamba tidak mejawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengah marah

Hai Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau cuba hendak tipu aku sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya kerana engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendita yang telah menanggung sengsara akibat hasutan engkau. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya kerana diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?”

Sembah Iblis,

“Ya Nabi Allah! Janganlah tuan hamba marah. Kerana tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan dapat kenal akan hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanya hamba sedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani sembunyikan.”

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata

“Ya Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun nescaya hancur leburlah badan hamba menjadi abu”

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang aku untuk menyiasat segala perbuatannya agar didengar oleh sekelian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekelian umatku.

Soalan Nabi pertama
“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan bagaimana aku terhadap engkau?”

Jawab Iblis
“Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini” Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar kerana ketakutan. Sambung Iblis,”Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekelian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak salah sepertinya, kecuali diri tuan sahaja yang tidak dapat hamba tiru kerana ditegah oleh Allah. Kiranya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabutkan iktikad anak Adam supaya menjadi kafir kerana tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekelian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba”

Soalan Nabi ke 2

“Hai Iblis! Betapa perbuatanmu kepada makhluk Allah”

Jawab Iblis
“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pehanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, leka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika temasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar – besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari wang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat Demikianlah hamba goda mereka setiap saat.”

Soalan Nabi ke 3
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikan engkau? Siapa yang melanjutkan usia engkau? Siapa yang menerangkan mata engkau? Siapa yang memberi pendengaran engkau? Siapa yang memberi kekuatan anggota badan engkau?”

Jawab Iblis
“Sekelian itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takbur menceburkan hamba menjadi sebesar-besar jahat. Tuan lebih tahu bahawa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada sekelian Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yg tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekelian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kepada hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba berasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yg memerintah sekelian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat. Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentera hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahsia serta tulisan yg menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya hamba dapat, dgn berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bidaah dan karut-marut. Tetapi apabila tuan lahir sahaja ke dunia ini, maka hamba tidak dibenarkan oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahsia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontar dengan anak panah drp api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan.”

Soalan Nabi ke 4
“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu akan manusia?”

Jawab Iblis
“Pertama sekali hamba palingkan iktikadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berjaya juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemahuan jalan hamba”

Soalan Nabi ke 5
“Hai Iblis! Jika umatku sembahyang kerana Allah, bagaimana hal engkau?”

Jawab Iblis
“Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gementarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sembahyang, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis solat, hilangkan khusyuknya, matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya sentiasa mendengar orang brcakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya sentiasa hendak cepat habis sembahyang itu, semua membawa kepada kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman”

Soalan Nabi ke 6
“Jika umatku membaca Al-Quran kerana Allah, apalah rasa engkau?”

Jawab Iblis
“Jika mereka membaca Al-Quran kerana Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya.”

Soalan Nabi ke 7
“Jika umatku mengerjakan haji kerana Allah, bagaimana rasa engkau?”

Jawab Iblis
“Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba kerana mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”

Soalan Nabi ke 8
“Jika umatku berpuasa kerana Allah, bagaimana hal engkau?”

Jawab Iblis
“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa.”

Soalan Nabi ke 9
“Hai Iblis! Bagaimana sekelian sahabatku kepada engkau?”

Jawab Iblis
“Sekelian sahabat tuan hamba juga adalah sebesar- besar seteru hamba. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Kerana tuan sendiri telah berkata yang “Sekelian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.” Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan lagi, hamba tidak dapat hampir kepadanya inikan pula setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekelian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertua tuan kerana tuan berkahwin dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadis tuan. Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya kerana dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba kerana sangat takut. Ini kerana imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, “JIKALAU adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku” kerana dia adalah orang harapan tuan serta pandai membezakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. Saidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak boleh hampir, kerana lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Kerana taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya kerana Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,”Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid” Saidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut kerana hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka kerana dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Digelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan tuan sendiri berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Tambahan pula dia menjadi menantu kepada tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.

Soalan Nabi ke 10
“Bagaimana tipudaya engkau kepada umatku?”

Jawab Iblis
“Umat tuan itu ada tiga macam.

Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan iaitu ulama’ yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s “Ulama’ itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”

Yang kedua umat tuan seperti tanah iaitu orang yang sabar, syukur dan redha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan.

Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya,hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana sahaja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur”

Soalan Nabi ke 11
“Siapa yang serupa dengan engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang belajar agama Islam”

Soalan Nabi ke 12
” Siapa yang mencahayakan muka engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji”

Soalan Nabi ke 13
“Apakah rahsia engkau kepada umatku?”

Jawab Iblis
Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sedari”

Soalan Nabi ke 14
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”

Jawab Iblis
“Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua kerana kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang.”

Soalan Nabi ke 15
“Dengan jalan apa boleh menolak tipu daya engkau?”

Jawab Iblis
“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air sembahyang, maka padamlah marahnya.”

Soalan Nabi ke 16
“Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?”

Jawab Iblis
“Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari(bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”

Soalan Nabi ke 17
“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yang tidur meniarap, orang yang matanya celik di waktu subuh tetapi menyambung tidur semula. Lalu hamba ulit dia lena hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zohor, asar, maghrib dan isyak, hamba beratkan hatinya untuk solat”

Soalan Nabi ke 18
“Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yg banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan solat tengah malam”

Soalan Nabi ke 19
“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”

Soalan Nabi ke 20
“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”

Jawab Iblis
“Orang yang taat kpd kedua ibubapanya, mendengar kata mereka, membantu makan-pakai mereka selama mereka hidup, kerana tuan telah bersabda,’Syurga itu di bawah tapak kaki ibu’

Saturday, November 19, 2011

KETAHUI APAITU..SIHIR, IBLIS DAN JIN SERTA MANUSIA

(PERISAI KEBAL MENGHADAPI ILMU HITAM)


TANDA-TANDA SIHIR DAN GANGGUAN IBLIS  PADA WAKTU TIDUR


1. Sangat susah tidur pada waktu malam, kalaupun dapat tidur sudah lama bersusah payah.
2. Rasa cemas dan sering terbangun pada waktu malam.
3. Mimpi yang buruk atau mimpi melihat sesuatu yang menakutkan serta ingin memekik untuk meminta pertolongan akan tetapi tidak sanggup.
4. Mimpi yang sangat menyeramkan.
5. Mimpi melihat berbagai macam binatang seperti melihat kuching, anjing, unta, ular, singa, serigala atau tikus.
6. Gigi geraham yang berbunyi pada waktu tidur.
7. Tertawa, menangis atau memekik pada waktu tidur.
8. Berperasaan sedih pada saat tidur.
9. Berdiri serta berjalan ketika tidur tanpa sedar.
10. Mimpi seolah-olah akan jatuh dari tempat yang tinggi.
11. Mimpi sedang berada di kuburan, ditempat pembuangan sampah atau tempat yang mengerikan.
12. Bermimpi melihat orang sangat aneh, seperti sangat tinggi, sangat pendek atau sangat hitam.
13. Bermimpi melihat hantu.

TANDA-TANDA PADA WAKTU SEDAR ATAU JAGA

1. Kepala selalu pusing, yang tidak disebabkan oleh penyakit pada dua mata, telinga, hidung, gigi, tekak atau perut.
2. Selalu lupa dari zikir Allah, solat dan ketaatan lainnya.
3. Fikiran yang kacau / Selalu lesu dan malas / Saraf yang tersumbat.
4. Rasa sakit pada salah satu anggota badan sedangkan doktor perubatan tidak sanggup mengubatinya.

MACAM-MACAM GANGGUAN JIN

1. Gangguan sepenuhnya, iaitu jin mengganggu seluruh badan seperti orang yang mengalami berbagai macam saraf yang tersumbat.
2. Gangguan tidak secara keseluruhan, iaitu jin mengganggu salah satu dari anggota badan, seperti tangan, kaki atau lidah.
3. Gangguan yang berterusan, iaitu jin terus berada dalam tubuh seseorang sehingga memakan waktu yang sangat lama.
4. Gangguan seketika, iaitu tidak lebih dari beberapa detik seperti seseorang yang mengalami mimpi buruk.

DIANTARA PENYEBAB GANGGUAN JIN :

1. Jin lelaki kadangkala jatuh cinta kepada orang perempuan dan kadangkala jin perempuan jatuh cinta kepada orang lelaki.

2. Kerana kezaliman manusia terhadap mereka, seperti menumpahkan air panas atau menimpakan sesuatu barang dari tempat yang tinggi.

3. Kezaliman yang dilakukan oleh makhluk jin kepada manusia tanpa sesuatu sebab tertentu. Yang berhubungan dengan prekara ini jin tidak akan dapat menganggu manusia kecuali manusia itu dalam keadaan : Sangat marah, Sangat takut, Sangat lalai dan Mempunyai nafsu syahwat yang tinggi.

SEBAB-SEBAB MASUKNYA JIN KE DALAM DIRI MANUSIA

Kadang-kadang terjadinya gangguan jin kepada manusia adalah dikeranakan syahwat, hawa nafsu dan mabuk cinta, keadaan ini sama seperti yang dialami manusia. Ada pula kadangkala manusia dan jin melakukan perkahwinan serta mempunyai anak. Perkara yang demikian banyak terjadi dan banyak pula ulama' yang membicarakannya.

Berlakunya perkara tersebut adalah disebabkan kebencian atau pembalasan oleh kerana ia disakiti sebahagian manusia, atau makhluk jin ini menyangka bahawa sebahagian manusia sengaja

menyakitinya dengan cara mengencingi mereka, menumpahkan air panas, atau membunuh mereka, padahal manusia tidak mengetahuinya. Dikalangan makhluk jin juga ada yang bodoh, ada yang zalim, sehingga mereka menjatuhkan hukuman dengan cara yang tidak patut, keadaan ini sebagaimana juga yang kita jumpai dalam kehidupan manusia yang bodoh.

Jika keadaan tersebut terjadi, perbuatan yang demikian itu adalah merupakan perbuatan yang keji dan dilarang oleh Allah SWT. Justeru itu perkara ini haruslah dijelaskan kepada jin tersebut dengan mengatakan bahawa perbuatan mereka itu dalah perbuatan keji yang diharamkan. Penjelasan seperti ini perlu dijelaskan kepada mereka supaya mereka tahu bahawa pada diri mereka akan berlaku hukuman Allah dan Rasul-Nya yang diutus kepada semua makhluk manusia dan makhluk jin.

Kepada mereka juga harus dijelaskan, bahawa manusia tersebut tidak mengetahui dan tidak sengaja menyakiti mereka sehingga tidak patut untuk dihukum. Jika mereka melakukan hal itu di rumah atau di kerajaan mereka maka mereka dibolehkan atau bebas bertindak. Sedangkan mereka tidak mempunyai hak untuk tinggal di tempat kediaman manusia tanpa izin dari mereka, mereka hanya berhak tinggal di tempat-tempat kosong yang bukan menjadi tempat tinggal manusia.

CARA JIN MASUK KE DALAM TUBUH MANUSIA.

Jin adalah sejenis makhluk berwujud udara sedangkan manusia memiliki lubang bulu roma, kerana itulah dia dapat masuk ke dalam tubuh manusia dari bahagian manapun juga. Makhluk jin diciptakan dari zat yang sejenis udara sebagaimana firman Allah : Ertinya,"Dan Allah menciptakan jin dari api yang menyala". ( Ar-Rahman: 15 ) Dalam hal ini Ibn Abbas berkata: Iaitu dari hujung nyalanya api, sedangkan hujung nyalanya api adalah merupakan udara panas yang keluar dari api.

Ketika jin masuk ke dalam tubuh manusia, makhluk ini langsung menuju ke otak, melalui otak ini dia dapat mempengaruhi bahagian mana saja yang dia sukai dari tubuh manusia. Para doktor perubatan telah mengkaji dan membuktikan bahawa orang yang terkena penyakit kerasukan jin memiliki gelombang otak yang sangat halus dan sangat aneh yang ada di dalam otaknya. Ditambah lagi dengan keterangan dari orang yang ahli tentang cara pengubatan orang yang kerasukan jin, bahawa jin itu memberitahunya bahawa mereka berada di otak manusia.

PERLINDUNGAN TERHADAP GANGGUAN.

1. Sentiasa berzikir dan bertaqarrub kepada Allah dengan memperbanyakkan istighfar. Ini adalah kerana apabila seseorang semakin bertambah dekat dengan Allah maka syaitan akan semakin menjauinya.

2. Mengucapkan "Bismillah" pada setiap kesempatan, iaitu ketika :-

# Hendak melompat dari tempat yang tinggi.

# Terjumpa sesuatu di atas tanah.

# Memasuki tempat yang menakutkan seperti tempat yang gelap, sunyi dan kosong.

3. Berzikir kepada Allah pada waktu-waktu tertentu. Seperti pada waktu pagi, petang ataupun pada waktu makan.

4. Tidak membunuh ular yang bersada di dalam rumah kecuali telah memohon kepada Allah agar ia keluar dari rumah.

5. Tidak mendengar nyanyian ataupun seruling yang dapat mengundang syaitan dan menimbulkan perbuatan zina. Yakni, nyanyian yang dapat merangsang nafsu seseorang.

6. Tidak memandang wanita dengan penuh nafsu dan juga tidak berdua-duaan dangan wanita yang bukan muhrimnya.

7. Jangan tinggal di rumah kosong yang sudah lama tidak dihuni orang, di kawasan perkuburan dan tempat-tempat kotor lainnya. Jangan menunaikan solat sewaktu matahari terbit dan terbenam.

8. Jangan membuang air kencil merata-rata atau di lubang binatang.

9. Jangan sekali-kali menyeksa dan menyakiti anjing atau kucing.

10. Hindarkan dari melakukan perbuatan maksiat. Perbuatan maksiat itu adalah senjata ampuh bagi syaitan.

MAKLUMAT BERKAITAN SIHIR

Takrif Dan Pengertian Sihir:

Syeikh al-Zahri menafsirkan sihir sebagai berikut: "Sihir ialah amal perbuatan yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada syaitan dan meminta tolong kepadanya."

Pengertian asal kalimat 'sihir' itu sendiri ialah 'memalingkan sesuatu dari hakikatnya kepada selainnya.' Maka, orang yang kena sihir melihat kebatilan sebagai kebenaran dan membayangkan sesuatu tidak menurut yang sebenarnya.

Pendapat Ibnu Qadamah: 'Sihir ialah ikatan, jampi dan perkataan yang diucapkan atau ditulis atau dibuat sesuatu yang mendatangkan kesan dan akibat buruk terhadap tubuh orang yang disihir atau terhadap hati dan akalnya tanpa menyentuhnya secara langsung.'

Cara Tukang Sihir Mendekati Syaitan:

Sesetengah tukang ada yang menjadikan al-Quran sebagai alas kaki untuk masuk ke tandas. Ada yang menulis sebahagian ayat al-quran dengan menggunakan kotoran atau menulisnya dengan darah haid.

Ada yang menulis sebahagian ayat al-Quran di telapak kaki atau menulis al-Fatihah secara songsang, dimulai dari akhir ayat dan berakhir di awalnya, hingga rosak ayat tersebut.Ada yang solat tanpa wudhuk atau dalam keadaan berjunub. Ada pula yang menyembelih untuk syaitan dan tidak menyebut nama Allah s.w.t. pada waktu menyembelih kemudian membalingkan sembelihan tersebut ke suatu tempat yang telah ditentukan oleh syaitan.

Justeru, sejauh mana kekafiran seseorang tukang sihir maka sejauh itu pula ketaatan syaitan kepadanya dan semakin cepat melaksanakan perintahnya. Sekiranya tukang sihir tidak mahu melaksanakan kekafiran-kekafiran yang disuruh oleh syaitan maka syaitan pun tidak akan bersedia menjadi khadamnya.

Kesimpulannya ialah bahawa tukang sihir dan syaitan adalah dua pihak yang bekerjasama untuk bermaksiat kepada Allah s.w.t.

Jika kita perhatikan wajah tukang sihir maka akan nampak kegelapan kekufuran meliputi wajahnya seperti mendung hitam.

Sekiranya anda berkenalan dengan tukang sihir secara lebih dekat maka anda akan menyaksikan kehidupannya sentiasa dalam sengsara. dia tidak pernah hidup tenang dan damai bersama isteri,anak-anak ataupun dirinya sendiri. Dia tidak boleh tidur tenang, bahkan sentiasa cemas dalam tidurnya. Bukan hanya terhad kepada dirinya, malah syaitan-syaitan itu sering menyakiti anak-anak dan isterinya dan menimbulkan pertengkaran di kalangan mereka. Maha Benar Allah yang berfirman:"Dan sesiapa yang enggan mengingatKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kelak pada hari kiamat Kami himpunkan dia dalam keadaan buta."

Jenis-jenis Sihir:

1. Patung - Tukang sihir akan menggunakan bahan-bahan yang didapati daripada tubuh badan mangsa seperti rambut, kuku dan sebagainya yang kemudian diikat pada patung. Seterusnya patung itu dicucuk dengan jarum. Pada masa yang sama jampi mantera dibaca oleh tukang sihir tersebut dan dipercayai mangsa akan berasa sakit dan boleh membawa maut.

2. Santau - Nama ini sudah begitu popular di kalangan masyarakat Melayu. Santau merupakan bahan campuran antara kaca yang ditumbuk halus dan ia akan dimasukkan ke dalam makanan atau minuman mangsa dengan membaca ayat-ayat tertentu oleh tukang sihir.

3. Telur Layang - Tukang sihir akan mengambil sebiji telur yang telah dijampi yang lalu dibalut dengan kain kuning. Kemudian sebatang jarum akan dicucuk ke dalam telur tersebut sambil jampi mantera dibaca. Akibatnya mangsa akan berasa sakit serta boleh membawa maut.

4. Tangkal Dan Azimat - Tukang sihir akan menulis ayat azimat dengan lidi daun pokok kabong berserta dakwat merah yang dicampur dengan bedak za'faran dan air ros. Dakwat merah tersebut ialah darah seseorang yang telah mati dibunuh dengan kejam atau darah ayam jantan. Kemudian tangkal atau azimat tadi diperasap dengan kemenyan yang dilakukan pada malam jumaat atau malam khamis yang ditujukan kepada mangsanya.

5. Sihir Pembenci Dan Kasih Sayang - Sihir pembenci bertujuan memisahkan sepasang kekasih atau suami-isteri. Manakala sihir kasih-sayang boleh dilakukan oleh tukang sihir dengan menulis ayat-ayat jampi di atas kertas kemudian dibakar dan habuknya dimasukkan ke dalam minuman yang disertakan dengan jampi tiga kali sambil menyebut nama orang yang dihajati.

Teknik Merawat Orang Yang Kena Sihir:

Firman Allah s.w.t yang bermaksud. :

“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar (penyembuh) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al Israa’:82)

Sesetengah ulama mengatakan bahawa maksud 'syifa' (penawar) di sini ialah syifa' maknawi (ubat spiritual) seperti keraguan, unsur syirik, kefasikan dan kejahatan. Ada juga mengatakan syifa' maknawi sekaligus sebagai syifa' hissi (ubat fizikal).

Dalam hadis yang diriwayatkan dari A'isyah r.ha. bahawa Rasulullah s.a.w. masuk kepadanya ketika ada seorang wanita yang sedang dirawat dan dibacakan ruqyah, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda kepadanya:" Ubatilah dengan kitab Allah.'

Dari hadis di atas dapat diperhatikan Rasulullah s.a.w. menyebutkan secara umum dan baginda tidak menyebutkan ayat-ayat tertentu atau surah-surah tertentu. Dengan itu jelas sekali bahawa al-Quran seluruhnya adalah syifa' (penawar/ubat).

Pengertian Ruqyah:

Ruqyah biasa dikenali sebagai jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i (Ruqyah Syar'iyah) adalah jampi-jampi yang dibacakan oleh seseorang untuk mengubati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya dengan HANYA menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadis-hadis Rasulullah s.a.w. yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan.

Jenis-jenis Sihir:

1.Sihir Pemisah

Takrif: Sihir pemisah ialah sihir yang digunakan untuk memisahkan pasangan suami-isteri atau untuk menimbulkan kebencian dan permusuhan antara dua sahabat atau antara dua rakan kongsi.

Jenis-jenis Sihir Pemisah:

- Memutuskan hubungan antara seseorang dengan ibunya.

- Memutuskan hubungan antara seseorang dengan ayahnya.

- Memutuskan hubungan antara seseorang dengan saudaranya.

- Memutuskan hubungan antara seseorang dengan kawannya.

- Memutuskan hubungan antara seseorang dengan rakan kongsinya dalam perniagaan atau seumpamnya.

- Memisahkan hubungan antara seorang suami dengan isterinya. Inilah jenis yang palng bahaya dan paling banyak berlaku di dalam masyarakat.

Tanda-tanda Sihir Pemisahan:

- Perubahan tiba-tiba dari cinta menjadi benci.

- Berlaku keraguan antara suami-isteri.

- Enggan meminta maaf.

- Membesar-besarkan perselisihan walaupun penyebabnya amat kecil.

- Pandangan yang buruk seorang suami terhadap isterinya dan sebaliknya. sehingga seseorang suami melihat isterinya sangat hodoh, walalupun di mata orang lain isterinya itu sangat cantik. Berlaku juga isteri melihat suaminya dalam keadaan wajah yang menakutkan.

- Orang yang kena sihir pemisah akan merasa benci setiap perbuatan yang dilakkan oleh isterinya atau suaminya.

- Orang kena sihir pemisah ini benci kepada suaminya ada di rumah, misalnya isteri melihat suami di luar rumah seperti biasa, tetapi ketika masuk rumah, dia merasa amat benci.

Al-Hafiz Ibnu Kathir menjelaskan: Sebab perceraian antara suami isteri akibat sihir ialah bayangan suami atau isteri terhadap pasangannya dalam rupa atau perilaku yang buruk atau sebab-sebab lainnya yang boleh menimbulkan perceraian.

2.Guna-guna (Sihir Percintaan)

Tanda-tanda sihir percintaan (guna-guna):

- Gelora cinta yang membuak-buak/keterlaluan.

- Hasrat yang berlebihan untuk melakukan hubungan seks.

- Sukar mengawal cintanya.

- Rindu bayang yang berlebihan.

- Patuh secara membuta-tuli.

Sebab-sebab berlakunya sihir percintaan (guna-guna):

- Timbulnya berbagai-bagai masalah sehingga menimbulkan perselisihan suami-isteri.

- Perasaan cemburu seorang wanita. Mereka selalu cemas suaminya akan lagi.

3.Memperdaya Pandangan (Hipnotis)

Tanda-tanda hipnotis:

- Orang melihat benda yang diam seolah-olah bergerak dan sebaliknya.

- Melihat yang kecil menjadi besar dan sebaliknya.

- Melihat sesuatu tidak sebagaimana yang sebenarnya, seperti melihat tali dan tongkat menjadi ular yang bergerak dan merayap ke arah Nabi Musa a.s.

Melawan sihir hipnotis:

- Azan

- Membaca ayat al-Kursi

- Zikir-zikir yang disyariatkan tentang mengusir syaitan.

- Membaca isti'azah dan basmalah.

Baca dalam keadaan berwudhu'. Sekiranya setelah dilakukan seperti yang di atas, sihir tersebut tidak hilang maka bermakna dia tukang silap mata yang bersandar pada kecekapan tangan, bukan tukang sihir.

4.Sihir Membuat Orang Jadi Gila

Tanda-tanda sihir gila:

- Jadi bingung/bodoh dan pelupa.

- Cakap merapu

- Mata layu

- Tidak tenang pada satu-satu tempat. Sentiasa resah dan bergerak ke sana-sini.Tidak boleh diam setempat.

-Tidak mampu meneruskan pekerjaan tertentu.

- Pakaian selekeh. Tidak pedulikan penampilan diri.

- Berjalan tidak tentu arah. tiada tujuan matlamat. Kadang-kadang suka tidur di tempat sunyi.

5. Sihir Membuat Orang Tidak Bermaya

Tanda-tandanya:

- Suka berseorangan.

- Menutup diri sepenuhnya.

- Diam berterusan.

- Tidak suka bertemu orang.

- Fikiran melayang.

- Selalu pening.

- Lesu dan tidak bermaya

6. Sihir Mendengar Panggilan

Tanda-tandanya:

- Selalu mengalami mimpi ngeri.

- Bermimpi mendengar suara-suara yang bercakap kepadanya dalam keadaan jaga tetapi tidak melihat orannya.

- Selalu was-was.

- Selalu meragukan teman dan orang-orang yang dicintainya.

- Mimpi seolah-olah akan jatuh dari tempat tinggi.

- Mimpi melihat haiwan mengejarnya.

7. Sihir Membuat Penyakit

Tanda-tandanya:

- Selalu sakit pada salah satu anggota badan.

- Saraf tersumbat.

- Lumpuh salah satu anggota tubuh

- Lumpuh menyeluruh.

- Tidak berfungsi salah satu pancaindera.

Perhatian: Sebahagian tanda ini sama dengan tanda-tanda penyakit medik tetapi ianya dapat dibezakan dengan membacakan ruqyah kepada pesakit. Pesakit ini selalunya disahkan tiada penyakit oleh doktor perubatan walaupun beliau mengadu sakit. Pesakit akan merasa pening, gementar atau berlaku perubahan pada tubuhnya waktu dibacakan ruqyah, maka penyakit itu adalah akibat dari gangguan atau sihir.

8. Sihir Pendarahan

Sihir ini berlaku kepada wanita. Seorang tukang sihir menghantar jin kepada wanita yang hendak disihirnya. Jin itu diberi tugas untuk mengeluarkan darah dengan cara masuk ke dalam tubuh wanita tersebut dan berjalan di urat-uratnya bersama darah.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:"Syaitan berjalan di dalam tubuh manusia pada peredaran darah".

Sekiranya jin ini telah sampai ke otot yang ada di rahim wanita maka dia mengoyaknya sehingga otot tersebut mengalirkan darah.

9. Sihir Menahan Pernikahan

Tukang sihir mengerjakan sihir dengan menugaskan satu atau beberapa jin supaya mendekati gadis yang menjadi sasarannya hingga dapat masuk kepadanya. Jin ini berhasil memasuki tubuh gadis tersebut dalam salah satu keadaan berikut:

- Takut yang bersangatan

- Marah yang tidak terkawal

- Lalai berlebihan

- Di puncak gelora nafsu syahwat

Jin tersebut akan melakukan satu antara dua:

Masuk ke dalam wanita tersebut lalu menyebabkan dia merasa benci kepada setiap calon suami yang mengemukakan lamaran kepadanya.

Atau jin tersebut tidak boleh masuk lalu menyihir 'menipu penglihatan' dari luar lalu dibayangkan oleh kaum lelaki bahawa wanita tersebut berwajah buruk kemudian membisikkan perkara ini kepadanya, dan hal yang sama juga dilakukannya kepada wanita tersebut.

Kemudian setiap lelaki yang telah mengemukakan lamarannya kepada wanita tersebut tidak mahu menerimanya sekalipun pada awalnya telah bersetuju, setelah beberapa hari lelaki tersebut mengembalikan lamaran, akibat bisikan syaitan kepadanya.

Tanda-tanda sihir menahan pernikahan:

- Pening kepala yang berterusan, tidak berhenti sekalipun diberi ubat doktor.

- Sesak di dada terutama setelah asar hingga tengah malam.

- Melihat pelamar bermuka hodoh.

- Banyak berfikir (fikiran melayang).

- Selalu gelisah waktu tidur.

- Selalu rasa sakit di perut.

- Rasa sakit di tulang punggung bahagian bawah.

Fakta Penting Tentang Sihir:

Kemungkinan ada kesamaan antara tanda-tanda sihir dan tanda-tanda kerasukan/kesurupan.

- Rasa sakit terus menerus di perut orang yang disihir petanda sihir tersebut berupa makanan atau minuman.

- Tidak akan dapat melakukan rawatan secara Islam melainkan2 syarat:

i. Istiqamah orang yang merawat melaksanakan perintah Allah.

ii. Keyakinan pesakit akan kemujaraban rawatan al-Quran.

Hampir semua jenis sihir memiliki tanda ini: "Merasa sesak di dada terutama pada waktu malam."

Anda dapat mengetahui tempat sihir dengan 2 perkara:

Pemberitahuan jin yang diberi tugas melakukan sihir itu, tetapi jangan terus percaya sebelum anda mencari sihir di tempat yang disebutkan. Sekiranya anda jumpa bermakna dia jujur tetapi jika tidak maka ketahuilah bahawa jin suka berbohong.

Pesakit atau perawat solat 2 rakat dengan sungguh-sungguh, ikhlas, tenang dan khuyuk pada sepertiga malam lalu berdoa kepada Allah supaya Allah berkenan menunjukkan tempat sihir. Setelah itu mungkin dapat mimpi melihatnya atau datang perasaan tertentu kepada perawat atau pesakit. Mungkin juga akan rasa keyakinan yang kuat tentang tempat sihir tersebut.

Anda boleh membaca ruqyah di minyak habbatus sauda' dan gosokkan minyak tersebut setiap hari pagi dan petang di tempat yang sakit.

Angkara Sihir Ikatan

Suami yang tidak boleh menggauli isterinya disebut 'terikat'. Suami yang terikat, walaupun dari segi fizikalnya normal dan tidak sakit tetapi tidak mampu menggauli isterinya.

Sekiranya kita ingin mengetahui bagaimana berlaku ' ikatan' tersebut maka kita mesti mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses menegangnya zakar kaum lelaki.

Proses Rangsangan Seksual Kaum Lelaki:

Sebagaimana sudah sama-sama kita maklumi bahawa alat kelamin kaum lelaki merupakan daging yang elastik, bila darah memancar kepadanya maka akan berlaku penegangan dan andainya darah kembali seperti biasa maka ia pun mengecil dan lemah.

Proses penegangan melalui 3 peringkat:

Pertama: Ketika berlaku rangsangan seksual kepada kaum lelaki maka biji 'testis' kantong benih akan mengeluarkan hormon yang dituang di dalam darah sehingga hormon tersebut sampai kekulit kepala dan memenuhi tubuh yang mirip dengan aliran elektrik.

Kedua: Rangsangan seksual sampai ke pusat yang khusus menerimanya di otak.

Ketiga: Kemudian pusat rangsangan seksual di otak tersebut mengirim isyarat-isyarat cepat ke pusat otot-otot kelamin di tulang punggung. Ketika itu terbukalah pintu yang tadinya tertutup sehingga darah mengalir dengan deras di organ-organ seksual mengarah ke kemaluan dan terpancar darah di dalamnya hingga berlakulah penegangan.

Cara berlakunya 'ikatan' Kaum Lelaki:

Mula-mula jin yang berkidmat untuk tukang sihir itu menempati otak, iaitu pusat rangsangan seksual, kemudian mengirim isyarat ke organ-organ seksual itu bekerja secara alami.

Sekiranya orang itu mendekati isterinya dan ingin melakukan hubungan seksual maka syaitan sihir tersebut melumpuhkan pusat rangsangan seksual di otak sehingga terhentilah isyarat-isyarat yang dikirim ke alat-alat yang mengalirkan darah ke kemaluan supaya ia tegang. Ketika itulah darah kembali dengan cepat dari kemaluan sehingga kemaluan menjadi lemah dan mengecil.

Maka, keitka orang berkenaan merayu isterinya, dia masih boleh tegang tetapi tetapi ketika akan menggaulinya menjadi mengecil sehingga tidak boleh melakukan hubungan seksal dengan isterinya, kerana tegang adalah faktor utama untuk menyempurnakan hubungan seksual sebagaiaman dimaklumi.

Sering terjadi orang yang beristeri dua 'terikat' atau tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan salah seorang dari isterinya tersebut kerana syaitan sihir menghalangi pusat rangsangan seksualnya apabila dia mendekati salah seorang dari mereka. Semua itu berlaku disebabkan oleh sihir.

Kaum Wanita Yang Terikat:

Sama seperti kaum lelaki, kaum wanita juga boleh mengalami 'terikat' tersebut. 'Terikat' wanita ini ada beberapa keadaan:

Menghalangi : "Menghalangi" iaitu seorang isteri menghalangi suaminya untuk menggaulinya, dengan cara merapatkan kedua-dua peha sehingga suami tidak boleh menggaulinya. Perkara ini berlaku di luar kehendak isteri, sampai ada salah seorang lelaki yang isterinya disihir jenis ini, ketika dimarahi suaminya maka isterinya menjawab:"Ini di luar kehendakku, bahkan dia mengatakan kepada suaminya: Ikatlah kakiku dengan rantai besi sebelum melakukan hubungan seksual supaya tidak merapat semula." Setelah si suamii mencubanya ternyata proses hubungan seksual pun tidak berhasil, kemudian si isteri mengisyaratkan supaya memberikan suntikan bius ketika akan melakukan persetubuhan. Kali ini hubungan boleh berlangsung tetapi hanya dari satu pihak.

Melenyapkan kenikmatan: Mula-mula jin yang diberi tugas oleh tukang sihir tinggal di pusat rasa di otak seorang perempuan. Apabila suaminya ingin menggaulinya maka jin itu menghilangkan sensitiviti sehingga perempuan itu merasakan kenikmatan dan tidak bertindakbalas terhadap ransangan suaminya seolah-olah dibius. Walaupun suaminya terus merangsang nafsu isterinya namun kelenjarnya tidak dapat mengeluarkan cairan yang membuatkan vagina perempuan menjadi lembab sehingga tidak boleh berlaku hubungan seksual dengan baik.

Berlaku Pendarahan : Setiap kali suami ingin menyetubuhi isterinya, berlaku pendarahan sehingga si suami tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan isterinya.Pendarahan ini berlaku hanya apabilasuami ingin menggauli isterinya.

Wujud Sumbatan : Setiap kali suami ingin menyetubuhi isterinya tiba-tiba menghadapi sumbatan yang menghalang dihadapannya berupa daging yang tidak boleh ditembusi zakarnya sehingga persetubuhan tidak berhasil.

Hilang Perawan : Apabila sorang lelaki menikah dengan seorang perawan, maka ketika menggaulinya tiba-tiba didapatinya benar-benar seperti janda tanpa ada keraguan sedikit pun, tetapi apabil. dirawat dan hilang sihir tersebut maka perempuan itu kembali perawan sebagaimana asalnya.

'TERIKAT', Mati Pucuk Dan Lemah Tenaga Batin

Pertama: "Terikat" - Orang yang terikat merasa mampu sepenuhnya untuk menggauli isterinya, bahkan alat kelaminnya boleh tegang selagi jauh dari isterinya tetapi tiba-tiba jadi lemah bila nak melakukan persetubuhan.

Kedua: Mati Pucuk - Tidak upaya untuk melakukan persetubuhandneganisteri kerana zakar tidak boleh tegang samada dekat mahupun jauh dari isterinya.

Berlaku Pendarahan : Setiap kali suami ingin menyetubuhi isterinya, berlaku pendarahan sehingga si suami tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan isterinya.Pendarahan ini berlaku hanya apabilasuami ingin menggauli isterinya.

Ketiga : Seorang suami tidak mampu menggauli isterinya melainkan dalam jarak waktu yang lama, dan hubungan seks yang dilakukan berlangsung sangat singkat dan cepat mengecil dan lemah alat kelaminnya setelah melakukan hubungan seks beberapa ketika.

Rujukan :

http://www.penawar.com/